REVlEW` Social Organization and Structure; Indonesia Homecoming: A case Study in the Analysis of Ritual ;Bruner, Edwar M
Disebutkan dalam awal pembahasan Bruner menulis artikel dalam tiga bagian, Bagian pertama, latar belakang yang mendiskusikan tentang kondisi lingkungan perkampungan, diskripsi elemen pada organisasi sosial Batak Toba, dan menerangkan apa itu upacara. Pada bagian kedua, teks, yaitu percakapan yang terjadi dalam upacara. Pada bagian tiga, interpretasi, yaitu analisis dari upacara. Analisi yang digunakan adalah analisis struktural Levi-strauss.
Adat selalu mengalami perubahan, tetapi adat batak tidak, ditunjukkan sistem sosial dan upacara relatif tidak berubah.
Banyak orang Batak percaya bahwa mereka berasal dari nenek moyang yang sama yaitu Si Radja Batak, yang hidup duapuluhlima generasi yang lalu. Hal inilah yang mungkin mengakibatkan kuatnya ikatan kekerabatan.
…..........
Keturunan dan kelompok menentukan banyak hal ketika upacara kampung berlangsung. Untuk laki-laki, keturunan kekerabatan menentukan dimana mereka duduk, siapa yang berpidato, sipa yang menerima benda pertukaran, yang memberi dan menjawab pertanyaan. Kelompok boru dan hula-hula duduk di tempat yang berbeda, makan makanan yang berbeda, memiliki aturan dalam upacara yang berbeda. Bila diamati ritual menunjukkan simbol yang bisa diinterpretasikan, dari upacara dapat dilihat prinsip dan konstruksi sosial.
Sistem kekerabatan adalah matrilineal. Di Batak memungkinkan pernikahan dengan saudara sepupu, yaitu anak perempuan dari saudara laki-laki ibu, tapi marganya sudah berbeda. Pernikahan ini dimaksudkan untuk melanjutkan persekutuan.
Tondi mungkin bisa didefinisikan baik, kuasa dan diberkahi. Tondi memiliki hewan peliharaan, tanaman, rumah dan benda berharga lainnya. Tondi adalah orang yang dianggap hidupnya telah sukses atau kondisi tondi tampak mengalami kesusahan. Bila tondi kaya dan sehat, memiliki banyak keturunan berarti ia kokoh, dingin , kuat. Bila tondi miskin, sakit, memiliki sedikit keturunan berarti ia lemah dan panas.
Ketika upacara berlangsung terlihat jelas pemisahan antara hula-hula dan boru. Kemudian di belakang laki-laki dan perempuan dipisah dengan yang belum menikah.
Bruner dalam interpretasinya mengatakan bahwa upacara pulang kampung erat kaitannya dengan hubungan pertukaran antar keluarga. Keturunan atau marga dan persekutuan adalah hal yang diperhatikan oleh orang Batak, keturunan tetap dan tidak bisa dirubah, persekutuan bisa dirubah.
Upacara yang diselenggarakan mungkin proses persekutuan. Persekutuan berubah-rubah, dikonsepkan kembali. Pernikahan menyusun persekutuan, anak memantapkannya, perkawinan sepupu memulainya.
Benda yang dibawa boru dan hula-hula berbeda, boru membawa ikan, ulos, inferior, berkesan feminin sedangkan hula-hula berkesan superior dan maskulin
Kain ulos menyimbulkan memberkahi atau merestui, uang piso-piso menyimbulkan pengakuan bahwa telah direstui dan menerima superioritas dari hula-hula.
` Bruner, Edwar M. 1995. Social Organization and Structure; Indonesia Homecoming: A case Study in the Analysis of Ritual
Tidak ada komentar